Padahal penilaian yang ada didasarkan pada asumsi dan
pendapat yang tidak komprehensif tentang totalitas sistem kehidupan pesantren,
disamping definisi tradisional dalam konteks pesantren masih diperdebatkan.
Kompleksitas
dan totalitas sistem pesantren tidak dapat dinilai dengan metodologi ideologi
secara parsial. Untuk itu, pesantren mesti dilihat sebagai sebuah sistem secara
totalitas dan holistic. Pesantren hingga kini masih survive dan
eksis mengikuti perkembangan zaman. Hal ini membuktikan bahwa pesantren
telah mengikuti alur modernisasi untuk dapat menanamkan nilai relevansinya di
masyarakat.
Namun paradigma modernisasai yang dipakai pesantren adalah tetap menggalakkan nilai lama yang masih relevan dipakai dan dikembangkan, disamping memakai nilai baru yang lebih baik dan inovatif. Modernisasi pesantren hingga saat ini setidaknya meliputi beberapa aspek. 1) reformulasi tujuan pendidikan pesantren, 2) pembaharuan kelembagaan, 3) pembaharuan kurikulum dan 4) pembaharuan fungsi pesantren. Terlepas dari dinamika modernisasi yang beragam , setidaknya itulah bukti bahwa pesantren senantiasa terbuka dengan proses pembaharuan.
Selengkapnya, pembaca dapat membaca, mengkaji dalam paparan Makalah dibawah ini :
0 Komentar